Sekolah Komputer di Kebun Karet

PARINGIN – Suasana lingkungan sekolah ini memang adem, dikelilingi kebun-kebun karet yang rimbun. Tak terdengar bising kendaraan sebagaimana sekolah yang berada di pinggir jalan raya. Lokasinya cukup jauh dari pusat Balangan di Paringin, persisnya di tengah-tengah desa Mantimin, kecamatan Batumandi. Namun siapa sangka, dari tempat yang “terpojok” inilah kelak bakal tercipta puluhan, bahkan ratusan tenaga handal di bidang teknologi informasi (TI) dan komunikasi.

SMKN 1 Batumandi, demikian sekolah yang baru berumur beberapa bulan ini. Berdiri megah di atas tanah seluas 2 (dua) hektare, sekolah ini dibangun berdasarkan Surat Keputusan Bupati Balangan Nomor 188.45/156/Kum tanggal 1 Agustus 2007.

Dalam waktu dekat, sekolah kejuruan ini akan segera dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung. Fasilitas-fasilitas itu antara lain berupa laboratorium-laboratorium elektronika dasar, pembelajaran multimedia, fisika dan kimia. Ruang-ruang untuk laboratorium tersebut kini masih dalam tahap pembangunan. Selain itu, direncanakan pula penambahan 3 unit ruang teori atau ruang kelas.

“Gedung perpustakaan sudah ada, tinggal menunggu isinya,” tutur Drs. Muhamad Kamal Syahwil, kepala SMKN 1 Batumandi.

Sekolah kejuruan dengan program keahlian teknik komputer jaringan dan multimedia ini sekarang telah memiliki sebanyak 38 unit personal computer (PC) yang diperuntukkan bagi para siswanya. Angka itu masih akan berubah, sebab pada Januari 2008 nanti ada tambahan 30 PC lagi, berikut perangkat video camera dan handycam untuk keperluan praktikum siswa. Para pengajar juga mendapat jatah fasilitas berupa 3 buah PC dan 2 unit laptop.

Sambungan internet Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) terpasang tak lama lagi. Jardiknas merupakan kerjasama antara Departemen Pendidikan Nasional dengan PT. Telkom di bidang penyediaan fasilitas internet untuk keperluan pendidikan. SMKN 1 Batumandi kebagian bandwith 512 kilobyte persecond (kbps).

Beragam fasilitas tersebut, dapat dinikmati oleh siapa saja yang diterima di sekolah ini tanpa beban biaya apapun.

Siswa SMKN 1 Batumandi juga berhak menikmati beasiswa prestasi dari Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) dan bantuan khusus murid (BKM) yang bersumber dari pemerintah pusat.

Unit produksi yang merupakan sarana pelatihan usaha untuk siswa dan siswi sekolah ini, rencananya mulai diaktifkan Januari nanti. Paling tidak, wujudnya berupa pendirian jasa rental, pengetikan dan perbaikan komputer.

Sementara itu, dari 12 orang staf pengajar yang dimiliki sekolah ini, 4 diantaranya berstatus pegawai negeri sipil, 5 tenaga kontrak dan 3 guru honor. Para pengajar tersebut, 9 punya gelar sarjana, selebihnya berijasah diploma 3.

Akan tetapi, sekolah dengan 91 siswa ini baru mempunyai 4 (empat) orang guru untuk mata pelajaran yang berhubungan dengan komputer. Sebagai sekolah kejuruan yang mengusung label TI, jumlah ini tentu masih terhitung minim.

Kekurangan ini nantinya akan sedikit terbantu dengan hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tenaga guru. Menurut Kamal, SMKN 1 Batumandi akan memperoleh tambahan 5 orang guru lagi.

Tersedianya berbagai macam fasilitas tidak serta-merta menjamin aktivitas persekolahan selalu berjalan lancar. Tatkala listrik mendadak padam, kegiatan belajar-mengajar bisa dipastikan ikut terhenti, atau paling tidak, jadi terganggu. Sementara, mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki, SMKN 1 Batumandi belum mampu membeli perangkat generator dengan kapasitas yang memadai. Semua fasilitas yang dimiliki merupakan bantuan pemerintah pusat dan daerah. Belum ada kontribusi pihak swasta.*

Sumber : Harian Pagi Mata Banua, Nopember 2007

SILAHKAN BACA ARTIKEL BERIKUT INI: